Namun, apakah perceraian
jalan keluar yang terbaik? Coba pertimbangkan apa saja kerugian yang harus
ditanggung setiap anggota keluarga ketika keputusannya adalah bercerai.
- Anak menjadi korban
Anak
merupakan korban yang paling terluka ketika orang tuanya memutuskan untuk
bercerai. Anak dapat merasa ketakutan karena kehilangan sosok ayah atau ibu
mereka, takut kehilangan kasih sayang orang tua yang kini tidak tinggal
serumah. Mungkin juga mereka merasa bersalah dan menganggap diri mereka sebagai
penyebabnya. Prestasi anak di sekolah akan menurun atau mereka jadi lebih
sering untuk menyendiri.
Anak-anak yang sedikit lebih besar bisa pula merasa terjepit di antara ayah dan ibu mereka. Salah satu atau kedua orang tua yang telah berpisah mungkin menaruh curiga bahwa mantan pasangan hidupnya tersebut mempengaruhi sang anak agar membencinya. Ini dapat mebuat anak menjadi serba salah, sehingga mereka tidak terbuka termasuk dalam masalah-masalah besar yang dihadapi ketika mereka remaja. Sebagai pelarian yang buruk, anak-anak bisa terlibat dalam pergaulan yang buruk, narkoba, atau hal negatif lain yang bisa merugikan.
Anak-anak yang sedikit lebih besar bisa pula merasa terjepit di antara ayah dan ibu mereka. Salah satu atau kedua orang tua yang telah berpisah mungkin menaruh curiga bahwa mantan pasangan hidupnya tersebut mempengaruhi sang anak agar membencinya. Ini dapat mebuat anak menjadi serba salah, sehingga mereka tidak terbuka termasuk dalam masalah-masalah besar yang dihadapi ketika mereka remaja. Sebagai pelarian yang buruk, anak-anak bisa terlibat dalam pergaulan yang buruk, narkoba, atau hal negatif lain yang bisa merugikan.
- Dampak untuk orang tua
Selain
anak-anak, orang tua dari pasangan yang bercerai juga mungkin terkena imbas
dari keputusan untuk bercerai. Sebagai orang tua, mereka dapat saja merasa
takut anak mereka yang bercerai akan menderita karena perceraian ini atau
merasa risih dengan pergunjingan orang-orang.
Beberapa orang tua dari pasangan yang bercerai akhirnya harus membantu membesarkan cucu mereka karena ketidaksanggupan dari pasangan yang bercerai untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Beberapa orang tua dari pasangan yang bercerai akhirnya harus membantu membesarkan cucu mereka karena ketidaksanggupan dari pasangan yang bercerai untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
- Bencana keuangan
Jika
sebelum bercerai, suami sebagai pencari nafkah maka setelah bercerai Anda tidak
akan memiliki pendapatan sama sekali apalagi jika mantan pasangan Anda tidak
memberikan tunjangan. Atau jika pemasukan berasal dari Anda dan pasangan,
sekarang setelah bercerai, pemasukan uang Anda berkurang. Jika Anda mendapat
hak asuh atas anak, berarti Anda juga bertanggung jawab untuk menanggung biaya
hidup dari anak Anda. Yang perlu diingat, setelah bercerai, umumnya banyak
keluarga mengalami penurunan standar kehidupan hingga lebih dari 50 persen.
- Masalah pengasuhan anak
Setelah
bercerai, berarti kini Anda harus menjalankan peranan ganda sebagai ayah dan
juga sebagai ibu. Ini bukanlah hal yang mudah karena ada banyak hal lain yang
harus Anda pikirkan seorang diri. Terlebih, jika anak sudah memasuki masa
remaja yang penuh tantangan, Anda harus dengan masuk akal menjaga atau
memberikan disiplin kepada anak agar dapat tumbuh menjadi anak yang baik.
Masalah lain dalam hal pengasuhan anak adalah ketika harus berbagi hak asuh anak dengan pasangan karena bisa jadi Anda masih merasa sakit hati dengan perlakuan mantan Anda sehingga sulit untuk bersikap adil. Hal-hal yang harus dibicarakan seperti pendidikan atau disiplin anak mungkin dapat menyebabkan pertengkaran karena tidak sepaham dan rasa sakit hati dapat membuat hal ini semakin buruk.
Masalah lain dalam hal pengasuhan anak adalah ketika harus berbagi hak asuh anak dengan pasangan karena bisa jadi Anda masih merasa sakit hati dengan perlakuan mantan Anda sehingga sulit untuk bersikap adil. Hal-hal yang harus dibicarakan seperti pendidikan atau disiplin anak mungkin dapat menyebabkan pertengkaran karena tidak sepaham dan rasa sakit hati dapat membuat hal ini semakin buruk.
- Gangguan emosi
Adalah hal
yang wajar jika setelah bercerai Anda masih menyimpan perasan cinta terhadap
mantan pasangan Anda. Harapan Anda untuk hidup sampai tua bersama pasangan
menjadi kandas, ini dapat menyebabkan perasaan kecewa yang sangat besar yang
menyakitkan. Mungkin juga Anda ketakutan jika tidak ada orang yang akan
mencintai Anda lagi atau perasaan takut ditinggalkan lagi di kemudian hari.
Perasaan lain yang mungkin dialami adalah perasaan terhina atau perasaan marah dan kesal akibat sikap buruk pasangan. Anda juga mungkin merasa kesepian karena sudah tidak ada lagi tempat Anda berbagi cerita, tempat Anda mencurahkan dan mendapatkan bentuk kasih saying. Serangkaian problem kesehatan juga bisa disebabkan akibat depresi karena bercerai.
Perasaan lain yang mungkin dialami adalah perasaan terhina atau perasaan marah dan kesal akibat sikap buruk pasangan. Anda juga mungkin merasa kesepian karena sudah tidak ada lagi tempat Anda berbagi cerita, tempat Anda mencurahkan dan mendapatkan bentuk kasih saying. Serangkaian problem kesehatan juga bisa disebabkan akibat depresi karena bercerai.
- Bahaya masa remaja kedua
Pasangan
yang baru bercerai sering mengalami masa remaja kedua. Mereka mencicipi
kemerdekaan baru dengan memburu serangkaian hubungan asmara dengan tujuan untuk
menaikkan harga diri yang jatuh atau untuk mengusir kesepian. Hal ini bisa
menimbulkan problem baru yang lebih buruk dan tragis karena tidak
mempertimbangkan baik-baik langkah yang dilakukan.
Dengan demikian, perceraian bukanlah hal yang terbaik
karena ada dampak-dampak buruk yang harus Anda hadapi. Walaupun perkawinan Anda
tampak hampir hancur, tidaklah baik untuk menghancurkannya dengan bercerai.
Berpikirlah untuk mempertahankan perkawinan Anda demi anak dan keluarga Anda.
Jika pasangan Anda tampaknya tidak baik atau tidak menyayangi Anda, cobalah
komunikasikan hal ini dengan pasangan Anda dengan cara yang baik karena
kebanyakan faktor perceraian karena kegagalan berkomunikasi. Hindari berpikir
untuk berselingkuh karena hal itu akan memperburuk keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar